Friday, September 28, 2012

Alasan



Ada alasan yang mengendap dalam sekali. Sampai-sampai aku tak bisa menjangkaunya untuk memberitahukan pada mereka, atau siapa saja mengapa aku menangis. Makanya aku berbohong, bahwa aku menangis karena air mata jatuh sendiri. Tidak ada alasan yang mendorongnya keluar. Hahaha, bodoh, mana ada orang percaya hal itu. Mereka akan berpatokan pada pepatah, "Tak ada asap, kalau tak ada api."

Hukum sebab-akibat.

Ya ya ya, mengapa seperti itu? Mengapa ada 'alasan' sebandel itu tak muncul ketika aku membutuhkannya sehingga terpaksa berdusta? 

Adakah yang salah ketika seseorang menangis tanpa tahu dan bisa menjelaskan alasannya?



No comments:

Post a Comment